Selasa, 17 Januari 2012

ku rindu ibu

malam itu, hati ini begitu galau..
ucapan ' ibu maafkan aku ' yang bisa ku ucap..
kau tau apa jawaban ibuku?
hanya merintih kesakitan diatas kasur usang dengan membaca istigfar..
dengan hati yang bimbang aku menampah kaki tuk pulang..
ada suara lirih yang bertanya dalam benakku..
apakah aku sudah siap hidup dalam kesendirian tanpa seorang ibu?
apakah aku akan kuat sekuat pohon yang kokoh walau diterpa angin kencang?
hanya diam jawabku..

pagy itu. aku terbangun mendengar suara sirene yang mencekam memasuki halaman rumahku..
kau tau apa yang terjadi?
kakakku tersayang bersimpuh sujud diatas sekujur tubuh pucat yang kaku..
Ya Allah, begitu sayangnya dikau dengan ibuku..
apa ini balasannya karna aku menyekutukanmu?
Ya Allah engakau benar-benar keji..

pelukan hangat pagy itu yang aku terima dari seoarang ayah..
seorang ayah yang harus membanting tulang siang malam deni kesembuhan seorang istrinya..
dan kini telah sia-sia..
tangisan ayahku kudengar sangat lirih..

sebuah doa untuk ibu keluar dari mulut kecilku..
pikiranku melayang mengenang masa lalu bersamanya..
dan kini aku harus menghadapinya sendiri..

ketika semua bercerita tentang ibu, hanya diam yang kulakukan..
ketika semua anak menyanyikan lagu ibu dengan keras, hanya diam yang kulakukan..
ketika ada anak yang membaca puisi tentang ibu, aku hanya diam..
tetapi ketika aku merayakn ulang tahun tanpa seorang ibu, sebuah tangisan malam yang ku lakukan saat itu..
 
 
Add caption

Tidak ada komentar:

Posting Komentar